Sabtu, 05 Oktober 2013

IDENTITAS ETIKA DARI BANK SYARIAH DALAM PRAKTIK PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN (bab 3)



BAB III
METODE PENELITIAN

3.1  Populasi dan Sampel Penelitian
3.1.1        Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua yang termasuk dalam Bank Syariah yang terdapat di Indonesia meliputi 13 Bank Syariah, yakni: Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Maybank Syariah Indonesia, Bank Mega Syariah Indonesia, Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Bukopin, Bank Syariah Mandiri, Bank Victoria Syariah, Pan Indonesia Bank Syariah, CIMB Niaga Syariah, OCBC NISP Syariah, Bank Danamon Syariah, Bank Riau Kepri Syariah, BCA Syariah, Bank BJB Syariah, Bank Permata Syariah. Dari ke-13 bank tersebut ada 3 Bank Devisa, 5 Bank Non Devisa, dan 1 Bank Campuran.
3.1      3.1.2 Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah 3 bank umum syariah yakni Bank Muamalat Indonesia, Bank Mega Syariah Indonesia, dan Bank Syariah Mandiri. Sampel dipilih dikarenakan ketiga bank umum syariah tersebut merupakan bank syariah terbesar dan termasuk dalam bank devisa.
3.2  Alat Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengikut pada penelitian sebelumnya (Haniffa dan Hudaib, 2007) yakni menggunakan checklist untuk menilai kesesuaian antara yang dikomunikasikan dalam laporan tahunan oleh bank syariah yang menjadi sampel dalam penelitian ini dengan standar pelaporan yang ideal. Hasil penilaian item pada checklist tersebut dituangkan dalam sebuah index yang disebut ethical identity index (EII), sebagai berikut:

dimana,
EIIj = Ethical Identity Index (EII)
nj    = jumlah konstruk atau itemn yang diungkapkan oleh perusahaan j
Xij  = 1 jika pada tahun ke i konstruk atau item diungkapkan, 0 jika pada tahun ke i konstruk atau
         item tidak diungkapkan.

Dari hasil perhitungan tersebut, kemudian akan dirangking setiap bank berdasarkan Ethical Identity Index mereka. Semakin tinggi EII, semakin sedikit variasi antara Ethical Identity yang dikomunikan dan Ethical Identity yang ideal. Dengan kata lain, EII yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan telah mengadopsi strategi komunikasi yang cocok dalam Ethical Identity agama sementara EII yang rendah menunjukkan kebutuhan untuk memperbaiki strategi komunikasi untuk meningkatkan citra etika dan reputasi dan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif.



 DAFTAR PUSTAKA


Amy Klemm Verbos, Joseph A. Gerard, dkk. 2007. The Positive Ethical Organization: Enacting a Living Code Of Ethics And Ethical Organizational Identity. Journal of Business Ethics (2007) 76: 17 – 33.

Images.uswatun2493.multiply.multiplycontent.com. (diakses pada 10 Agustus 2011).

John M.T. Balmer. 2001. From The Pentagon: A New Identity Framework. Corporate Reputation Review. Volume 4 Number 1.

Philip Rosson & Mary R. Brooks. 2002. Who Are We Now? M&As And Corporate Visual Identity.

Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah. 2007. Menjawab Keraguan Umat Islam Terhadap Bank Syariah. Jakarta: pkes publishing.

Rifaat Ahmed Abdel Karin & Amal El-Tigani Ali. 1989. Determinants Of The Financial Strategy Of Islamic Banks. Journal of Business Finance & Accounting, 16(2).

Rohana Othman & Azlan Md Thani. 2010. Islamic Social Reporting Of Listed Companies In Malaysia. International Business & Economics Research Journal. Volume 9, Number 4.

Ros Haniffa & Mohammad Hudaib. 2004. Accounting Policy Choice Within The Shari’ah Islami’iah Framework. Paper Number 02/04.

Roszaini Haniffa & Mohammad Hudaib. 2007. Exploring The Ethical Identity Of Islamic Bank via Communication In Annual Reports. Journal of Business Ethics. 76:97 – 116.

Saiful Azhar Rosly & Mahmood Sanusi. 2001. Some Issues Of Bay’ Al-‘Inah In Malaysian Islamic Financial Markets. Vol. 16, No. 3 (2001).

T.A. Saidi. 2008. Relationship Between Ethical And Islamic Banking Systems And Its Business Management Implications. J.Bus.Manage.2009, 40(1).

www.wikipedia.org (diakses 10 Agustus 2011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar