Kita mampu melewati segala ujian kemarin dgn berhasil & kitapun tersenyum. Akankah ujian saat ini kita hrs mundur? Mantapkan hati dgn tujuan semula....yakinlah kita akan mampu melewatinya jg, sama seperti krmn atau bahkan lbh baik lg.
Ini belum berakhir dan bukan akhir.......lanjutkan ikhtiar kita.....jgn putus asa....mantapkan hati.....hilangkan keraguan....percaya ALLAH akan mudah semuanya..
Insya ALLAH ada jalan.....
Ishbir..ishbir...ishbir...^_^
Senin, 28 November 2011
Untuk apa Mengeluh???
Kenapa hari ini begitu melelahkan?
"dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat. (QS. An-Naba:9)"
Kenapa cobaan ini begitu berat?
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS. Al-Baqarah:286)"
Semua yang kulakukan sia-sia
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. (QS. Az-Zalzalah: 7)"
Aku sudah berusaha...tapi....
"dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. (QS. Al-Mukmin:60)"
Sepertinya mustahil..
"Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia. (QS. Yasin:82)
MASIHKAH HARUS MENGELUH LAGI?????.....PADAHAL ALLAH TELAH MENJAMIN
SEMUANYA....
"dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat. (QS. An-Naba:9)"
Kenapa cobaan ini begitu berat?
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS. Al-Baqarah:286)"
Semua yang kulakukan sia-sia
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. (QS. Az-Zalzalah: 7)"
Aku sudah berusaha...tapi....
"dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. (QS. Al-Mukmin:60)"
Sepertinya mustahil..
"Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia. (QS. Yasin:82)
MASIHKAH HARUS MENGELUH LAGI?????.....PADAHAL ALLAH TELAH MENJAMIN
SEMUANYA....
KERUDUNG MERAH ITU (Bagian 1)
“Ana
tertekan” ucapku
pada sahabatku
“tertekan
kenapa akhi??” ilham
menanggapi dengan penasaran
Ya, ilham adalah
sahabatku. Sudah 6 tahun lebih saya mengenalnya, semenjak masuk di universitas
ini menjadi mahasiswa dan sampai sekarang, lantaran kompaknya sampai sekarang
kuliah belum juga kelar.
Kami berasal dari
daerah yang berbeda, ilham berasal dari Lampung dan saya berasal dari Riau,
mungkin karena masih sama-sama dari pulau Sumatra yang menjadikan kami selalu
kompak, namun yang pasti karena ukhuwah sesama muslim yang menjadikannya erat.
“Hhhhhh” aku menghela nafas panjang,
teringat kakak dikampung yang mungkin memikirkanku juga, kenapa adiknya
tercinta ini belum juga kelar kuliahnya.
“Antum tertekan karena belum tamat-tamat
akh??” Tanya ilham lagi, nampaknya penasaran.
“salah satunya itu akh”
“hmm….salah
satunya? Berarti ada yang lain juga dong?”
“iya
akh, kasian akak dikampung, tapi mau gimana lagi, sekarang saya harus usahakan”
aku terdiam
sejenak “ana juga tertekan karena setiap
pengajian kok temanya tentang nikah terus ya?”
“Hahahahaha, antum nih ada-ada saja”
ilham menertawakanku, entah apa yang lucu tapi bagiku ini sangat serius.
“Antum kok ketawa? Ana serius akh, ana sudah
ingin menikah tapi belum juga menemukan” pandanganku menerawang. Aku begitu
ingin menikah, bukan karena teman-teman ikhwan yang seusiaku sudah pada
menikah, begitu juga dengan ilham yang saat ini sudah memiliki satu anak, bukan
karena itu, tapi aku merasa sudah saatnya, diluar sana terlalu banyak godaan,
dengan menikah insya ALLAH godaan itu hilang karena sudah ada yang menentramkan
hati.
“Fajar
Setyawan” ilham
menyebut namaku sangat lengkap dengan sunggingan senyuman dibibirnya, entah apa
yang dipikirkan oleh sahabatku ini, padahal sama sekali tidak ada yang lucu
menurutku.
“Akhi, sudah berapa biodata akhwat yang akhi
tolak, dari yang masih berstatus mahasiswa sampai yang sudah bekerja,
sebenarnya yang seperti apa yang akhi cari? Mau akhwat yang seperti apa?”
Tanya ilham begitu serius
“Ana juga bingung akh, ana tuh mencari
seorang akhwat yang saat pertama kali ana melihatnya terasa sssrrrr dihati ana dan ana belum
merasakan itu dari semua yang istri antum kenalkan kemarin”
“hmmm
gitu yah?? Tapi setidaknya istikhorohlah dulu akhi”
“iya
akh…..”
************************************************************
Tepat
di sepertiga malam aku terbangun, aku ingin curhat dengan ALLAH Sang Pemilik
Cinta, Pemberi solusi dari setiap permasalahan. Dalam sholatku dan doaku
semuanya tertuju padaNya, biarlah Dia yang menuntaskan semua yang mendera dalam
hatiku. Kuliahku, keinginanku ingin menikah sampai belum dipertemukannya aku
dengan jantung hatiku. Seperti biasa selepas shalat dan doa, aku lantunkan
ayat-ayat cinta milik-Nya, berusaha memahami makna dan menjalankannya.
Subhanallah, indahnya bersama-Mu ya ALLAH.
Dan
bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, Maka Sesungguhnya kamu berada dalam
penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun
berdiri. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di
waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar). (QS. Ath-Tuur: 48-49).
Ya, sabar adalah
kuncinya, Allah akan menetapkan sesuatu atas diri hambaNya sesuai dengan
prasangka hambaNya.
Pandanganku terarah
pada jarum jam, tinggal sejam lagi waktu subuh. “sebaiknya aku rehat sebentar, tidurku cuma 3 jam tadi” gumamku
dalam hati.
“Assalamu’alaikum
ukhti”
“Wa’alaikum
salam”
Jantungku
berdetak kencang dari biasanya, akhwat berkerudung merah itu sungguh beda. Dia
tersenyum ke arahku dan menjawab salamku, namun terus menunduk karena malu.
ALLAH AKBAR, ALLAH
AKBAR…..
Aku tersentak kaget,
mendengar suara adzan keras sekali, maklumlah kost-an aku berada tepat
disamping masjid. Inilah hikmahnya kalau tinggal dekat masjid, bisa selalu
dibangunkan waktu subuh sehingga tidak telat untuk berjamaah.
Ah rupanya tadi
hanya mimpi, tapi seperti nyata…apakah itu jawaban dari doaku?..aku buyarkan
lamunanku dan bergegas mengambil air wudhu.
***********
Hari tepat hari
selasa, tidak ada perkuliahan, malas juga kekampus. Ku putuskan ke warnet,
search bahan untuk tugas hari kamis. Setelah semua bahan tugas terkumpul
iseng-iseng buka facebook, ah sudah lama rasanya ga update status…….
“Hah, gadis berkerudung merah?? Tapi kok
bercadar?” aku kaget melihat facebook akhwat memakai kerudung merah yang
statusnya muncul di berandaku. Iseng aku lihat profilnya, ternyata dia di pulau
yang jauh “Sulawesi”….”apa dia gadis di
mimpiku semalam? Tapi kok bercadar? Pulaunya juga jauh” gumamku dalam hati,
ada rasa ketidak yakinan tapi jantungku berdegup kencang. Tiap membuka facebook
pasti yang aku cari adalah gadis itu, dia tak pernah mengaktifkan chatnya,
statusnya juga tidak aneh-aneh yang tidak membuat tergerak hati ingin comment
sekedar say hallo…..astaghfirullah…ada apa dengan aku? Manalah mungkin dia yang
berada jauh disana dan aku disini bisa bertemu. “mungkin bukan dia, lagian aneh ketemu jodoh di dunia maya”
Hari-haripun
berlalu, sudah ke empat kalinya aku memimpikan gadis berkerudung merah itu, “ah mimpi yang sama lagi, tapi tak bercadar”
Hari ini tak ada
kuliah lagi, iseng aku ke warnet lagi mencari tau perihal sang pemilik kerudung
merah itu. Ku beranikan diri mengirim pesan di facebooknya.
Assalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh
Afwan,
jika pesan ana ini tidak seharusnya dan memang tidak seharusnya
Perkenalkan
ana Fajar Setyawan, ana mahasiswa di salah satu universitas di Bandung, afwan
jika ana lancang, ana sempat membaca profil ukhti, rupanya kita seangkatan.
Ana
ingin bertanya, apa photo profil ukhti itu photo ukhti sendiri? Ukhti bercadar?
Afwan
jika pertanyaan ana tidak berkenan
Wassalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh
Dua hari ku tunggu
balasan pesanku tidak ada juga, “apa
mungkin akhwat itu marah? Atau memang tidak suka jadi tidak membalas?”
semua pertanyaan-pertanyaan menduga-duga ada di kepalaku, ada rasa penyesalan
kenapa harus mengirim pesan itu.
Hari ketiga ku coba
cek lagi, Alhamdulillah ada balasan
Wa’alaikum
salam warohmatullahi wabarokatuh
Iya
itu photo saya sendiri, saya tidak bercadar, hanya sengaja tidak menampakkan
wajah saja. Afwan jika photo itu mengganggu, mungkin saya harus menggantinya.
Jujur saya jadi tidak nyaman.
Iya
nampaknya kita memang seangkatan, saat ini saya juga sedang mengambil s2 saya
di Yogyakarta.
Segera aku membalas
pesan itu lagi,
Ana
tidak bermaksud menyuruh ukhti mengganti photo ukhti, tapi jujur memang
seharusnya ukhti tidak memasang photo ukhti sendiri walaupun wajahnya ditutup.
Oh
sedang mengambil s2? Wah nampaknya ana kalah karena ana sampai sekarang ini
masih s1. Afwan lagi jika pertanyaan saya ini sangat tidak pantas…apakah ukhti sudah
menikah?
Selang sejam ada
balasan lagi,
Iya
tidak apa-apa, sudah saya ganti. Hmm….apa maksud antum bertanya begitu? Sudah
menikah ataupun belum itu bukan urusan antum…afwan jika saya kasar. Wassalam….
Ada rasa penyesalan
yang berat dalam hati ini, kenapa harus bertanya yang tidak pantas seperti itu.
Segera ku kirim pesan lagi untuk gadis yang tidak ku kenal itu.
Afwan
jiddan,
**************************************
Ah hari itu adalah
terakhir aku berkirim pesan, sudah seminggu berlalu, namun rasa penyesalan
masih ada plus aku malu. Tak ada lagi statusnya ku jumpai difacebook dan akupun
tak berani lagi mengirim pesan, mungkin dia sibuk atau marah sekali.
Entahlah……..
Hari ini hari
kamis, aku sedang berada di Yogyakarta. Ada amanah dari LDK Universitaku yang
harus dijalankan bersama sahabatku di Yogyakarta dan juga ilham sekaligus
menjenguk istrinya yang memang sedang kuliah di salah satu Universitas di
Yogyakarta. Karena pada hari itu hari kamis maka kami berdua juga ikut kajian
rutin yang biasa diadakan pada pagi hari di Masjid yang berada di sekitar
Kampus UGM.
Sesampai disana
kami berdua begitu takjub, bagaimana tidak subhanallah begitu semangatnya
ikhwan akhwat ini menuntut ilmu. Selesai menunaikan shalat dhuha, aku dan ilham
bergegas kekampus tempat diadakannya kegiatan. Aku kaget saat menuju parkiran
masjid, mataku tidak sengaja terarah pada sosok akhwat berkerudung merah yang
hendak menaiki motornya, kerudungnya persis di mimpi itu, juga persis di photo
profil akhwat yang ku kenal di facebook kemarin, namun sayang wajah di tutupi
sleyer. “apa itu orangnya? Apa mereka
orang yang sama?” ah lamunanku buyar karena ilham mengangetkanku.
“ada
apa kok melamun akhi?”
“ga ada apa-apa akhi” mencoba bersikap
biasa
“jangan terlalu banyak melamun,
bahaya…heheheh”
Aku hanya bisa
tersenyum…….
******************************************************
Di kampus
kuceritakan semuanya pada ilham mulai dari mimpi itu sampai saat tadi di masjid
kampus.
“afwan
akhi, ana tidak bermaksud ikut menyalahkan akhi, tapi memang wajar akhwat di
facebook itu jengkel, seharusnya antum tak perlulah mengirim pesan hanya karena
mimpi itu. Akhwat yang memakai kerudung merah banyak, istighfar akhi” ilham menasehatiku.
“iya, syukron. Ana menyesal akhi. Ana terlalu
memperturutkan kehendak nafsu. Tapi yang ana heran saat ana membuka profilnya
atau sekedar membaca statusnya, jantung ana deg-degan, begitu juga saat tidak
sengaja melihat akhwat tadi di masjid” aku hanya menunduk…
“hmmm….bahaya nih, hanya karena kerudung
merah, membuat akhi jadi sepert ini. Gimana kalau istri ana pakai kerudung
merah pula….jangan2 jantung antum deg-degan juga…hahahah” ilham
menertawakanku…
Aku hanya bisa tersenyum malu, membayangkan
kelakar sahabatku itu benar-benar terjadi.
*************************************************************
Bersambung…….
Langganan:
Postingan (Atom)