Kamis, 15 Maret 2012

JEJAK-JEJAK PENA


JEJAK-JEJAK PENA

Jejak-jejak penaku mengalun lembut
Menuliskan sajak hati yang kian sesak
Terhanyut oleh kerinduan yang tak terperihkan

Jejak-jejak penaku bernyanyi syahdu
Melantunkan bait-bait kalbu nyanyian cintaku
Menebar pesona kerinduan dalam doaku

Jejak-jejak penaku berhenti bersajak
Tak mampu menuliskan segala cinta-MU
Air lautpun takkan cukup sebagai tintanya
Namun puisi jiwa tetap mengalir
Bersama doa
Seirama dengan kerinduan bertemu dengan-MU

ASTAGHFIRULLAH AL’ADZIM


MASIH JUGA KU TUNTUT BANYAK HAL
SEAKAN RASA SYUKUR ITU SULIT DI RASA
PADAHAL SUDAH LEBIH DARI CUKUP YANG KU MILIKI
ASTAGHFIRULLAH AL’ADZIM

DIMANA POSISIKU NANTI?
PANTASKAH KU BERTEMU DENGAN-MU?
RASA MALU HATI INI
DISAAT AKU TERSUNGKUR
TERJATUH
KEMBALIKU MENGINGATI-MU
DISAAT AKU TERHANYUT OLEH KENIKMATAN DUNIA
KU JADIKAN KAU NOMOR 2
ASTAGHFIRULLAH AL’ADZIM

YA ALLAH…
BEGITU CINTANYA ENGKAU PADAKU
KAU SELALU MERANGKULKU DENGAN HIDAYAH-MU
DISAAT KU MULAI TERLUPA
YA ILLAHI ROBBI…
PANTASKAH KU MENGAKUI
BETAPA CINTA HAMBA PADA-MU?

ASTAGHFIRULLAH AL’ADZIM

Selasa, 13 Maret 2012

Cinta Mana yang Kau Punya?






Berbicara tentang cinta memang ga akan ada habisnya. Ada saja cerita, pengalaman tentang cinta. Ada yang berbunga-bunga, ada yang patah hati (baca: dikhianati), ada yang bertepuk sebelah tangan bahkan ada juga yang mencintai 2 orang sekaligus dalam waktu yang bersamaan…..wah kok bisa? Entah aku juga bingung.
Ternyata cinta takkan lepas dari 2 hal (menurut hasil observasi)……kalau bukan air mata pasti sunggingan senyuman kebahagiaan. Disaat patah hati karena di khianati atau cinta bertepuk sebelah tangan, air mata itu keluar, jadi dilemma atau istilah jaman sekarang tuh galau…huh serasa hanya dialah orang yang paling menderita. Disaat sedang berbunga-bunga, bahagia, maunya senyum terus, setiap ketemu orang di jalan di sapa semua (wahh sampai segitunya y??) itulah energi yang keluar karena cinta.
Kata orang cinta itu butuh pengorbanan……bener ga sich? Lantas pengorbanan seperti apa yang mesti dilakukan atas nama cinta? Apa rela menderita bersama dengan orang yang dicintai? Atau rela memberikan semua yang dimiliki dan melakukan segalanya demi orang yang dicintai termasuk harga diri? Atau bahkan rela mati demi cinta. Sampai segitunya kah? Berarti dalam cinta ada istilah untung rugi dong……hohoho emang jualan? Atau pada hakikatnya itu semua karena di butakan oleh cinta (ini versi duniawi ya)…..emm kayaknya kata-kata buta karena cinta mesti di delete, karena sejatinya cinta takkan buta…..mari kita ganti istilah itu dengan nafsu semata…..setuju kan? Pokoknya harus setuju…….hehehe
Ada juga yang bilang cinta itu mesti diperjuangkan….wah so sweet…., jadi ingat cerita dalam novel karangan Habiburahman El-Shirazy yang judulnya Di Atas Sajadah Cinta, bagiku ini baru perjuangan…..perjuangan lewat doa, karena kekuatan orang-orang mukmin disaat sudah dengan ikhtiarnya adalah doa. Atau dalam novel lainnya (masih tulisan kang Abik) yang berjudul Ketika Derita Mengabadikan Cinta……cinta yang diperjuangkan karena ALLAH, tak ada nafsu didalamnya, cinta yang timbul di dasar hati karena kekuatan iman dan bersama tumbuhnya cinta itu semakin bermekaran dan kokoh iman itu.
Berbicara tentang perjuangan cinta, aku jadi ingat sebuah kisah cinta (this is the true story about love). Kisah seorang muda mudi yang kuliah di luar kota bersama-sama namun berbeda jurusan. Mereka saling mengenal karena berasal dari daerah yang sama dan jatuh cinta karena mereka melihat satu sama lain memiliki agama yang baik dan taat, mereka memutuskan untuk menikah, namun orang tua sang pemuda tidak menyetujui, entah alasannya apa…..namun karena kemantapan hati mereka yang begitu kuat, akhirnya mereka nekat menikah tanpa restu orang tua sang pemuda……lantas dimana letak perjuangannya? Kisahnya tidak sampai disitu saja, mereka tetap berupaya agar orang tua sang pemuda ridho dengan keputusan mereka, hingga saat mereka memiliki anak kedua baru kemudian orang tuanya luluh juga. Bisa dibayangkan gimana mereka saat itu, perjuangan mendapatkan restu orang tua.
Kisah di atas memang sangat romantic, sampai sekarang aku melihat mereka begitu bahagia, rumah tangga yang diliputi dengan rasa cinta dan terlebih lagi disisi mereka ada anak-anak yang lucu. Tentu saja kisah tersebut sebaiknya tidak menjadi jejak yang akan kita ikuti nantinya, karena adanya restu orang tua akan lebih membahagiakan.
Ada juga kisah tentang penghianatan……entah itu yang berhianat cewek atau cowok. Aku juga bingung sebenarnya motifnya apa sehingga mereka tega menghianati seseorang yang katanya dulu ia cintai.
Teringatku pada kisah cinta sahabatku……mungkin bisa dibilang itulah pertama kalinya dia merasakan yang namanya jatuh cinta. Disaat dia begitu mencintai seorang lelaki yang ternyata ketahuan mempunyai cewek lain juga…..hmmm pasti sakit rasanya. Sahabatku perlu butuh waktu yang sangat lama untuk melupakan rasa kesakitannya, dia sampai sakit dan harus dirawat dirumah sakit, yang dulunya aku lihat dia begitu gemuk, setelah kekecewaan itu dia menjadi kurus.
Aku maklum kenapa dia susah untuk kembali bangkit, karena dia mesti bertemu lelaki itu setiap hari, itu bukan sengaja, tapi kondisilah yang mengharuskan seperti itu. Alhamdulillah saat ini dia telah bangkit kembali menata hidup dengan penuh semangat. Dia sempat mengirimiku sms “Di saat kau merasakan kekecewaan, mungkin itulah cara ALLAH agar kau dapat menjadi dewasa dan siap dipertemukan dengan cintamu yang sesungguhnya”. Alhamdulillah, tak henti ku mengucap syukur, dengan sms itu pertanda dia telah pulih kembali dari kesakitannya.”
Lantas gimana kalau cewek yang melakukan penghianatan? Sepertinya akan sama juga akhirnya akan ada yang terluka. Ada teman kuliah dulu yang pernah bilang “punya cowok tuh tak harus satu, mesti ada cadangannya. Kalau yang pertama putus, masih ada yang kedua.” Aku hanya bisa geleng-geleng kepala. Yang pasti teori kesetiaan yang bunyinya “di saat kau setia dan percaya dengan seseorang yang kau cintai, maka dia juga akan melakukan hal yang sama untukmu” bisa jadi tak ada artinya, karena sejatinya manusia akan selalu mencari sesuatu yang lebih dari yang dia miliki saat ini, takkan pernah puas kecuali orang-orang yang memiliki rasa kesyukuran.
Ada juga cinta yang bertepuk sebelah tangan…..gimana bisa bertepuk kalau cuma sebelah? Yah, itu istilah untuk cinta yang tak berbalas. Lagi-lagi aku menceritakan kisah nyata. Ini kisah tentang seorang gadis yang usianya sudah selayaknya menikah, sang gadis mencintai seorang pemuda yang baik dan sangat perhatian. Namun sang pemuda tidak pernah mengatakan apa-apa tentang perasaannya apakah suka atau tidak. Sang gadis tetap mencintainya dan merasa bahwa lelaki itu juga mencintai dia.
Aku berinisiatif untuk menanyakan langsung kepada sang pemuda tentu saja atas seizin sang gadis dan pastinya aku tidak langsung membicarakan tentang sang gadis pada pemuda itu. Aku mengambil keputusan untuk menanyakan karena tak tega melihat sang gadis dengan harapan kosongnya sementara diluar sana masih banyak yang layak untuk dipilih.
Ternyata setelah ku pancing (mangnya ikan dipancing?) dengan cerita yang hampir mirip, pemuda itu langsung ngomong sendiri, kalau dia juga seperti cerita simulasiku. Bahwa perhatian yang ia berikan kepada para wanita hanyalah karena memang sifatnya seperti itu bukan karena perasaan lebih melainkan karena menganggap sebagai saudara. Terang saja aku langsung nasehati (sebenarnya sich merasa ga pantas menasehati, karena usiaku jauh lebih muda darinya)…… “jangan sembarangan memberikan perhatian kepada wanita karena wanita sangat lembut perasaannya dan akan menganggap perhatian itu adalah wujud cinta dan pada saat wanita sudah sangat berharap ternyata yang diharapkan itu jauh, itu sungguh sangat menyakitkan” Setelah itu kabarnya sudah tidak ada lagi……tak ada lagi perhatian yang diberikan. Gimana dengan sang gadis? Pastinya kecewa, tapi tentunya tak menjadi berlarut-larut.
Gimana dengan yang mencintai 2 orang sekaligus dalam waktu yang bersamaan? Wah ini sangat tidak masuk akal menurutku, tapi ternyata ada juga dan itu terjadi pada temanku sendiri. Aku mengenalnya lewat facebook, dia tertarik pada commentku tentang bagaimana menyikapi pria dan wanita dalam hal perasaan pada status teman yang kebetulan temannya juga. Jadilah kami berteman dan tepat pada tanggal 14 Februari 2011 aku bertemu di stasiun gambir setelah ku mengikuti tabligh akbar di Monas waktu itu. Dia wanita yang supel, mudah bergaul dan ramah. Dia jadi sering curhat padaku (hohoho kayaknya aku nih bisa jadi konsultan hati….jadi tempat curhat terus….heheh).
Baru saja pada tahun ini (2012) dia curhat lagi, dia sudah punya tunangan (Alhamdulillah) dan dia mencintainya namun dia juga sayang pada lelaki lain teman sekantornya. Oh My God……terang saja aku bingung karena pada saat itu dia seperti biasa meminta solusi. Saat itu aku coba untuk memberikan pandangan yang dewasa padanya (ini sebenarnya yang rumit bagiku, memberikan nasehat kepada orang yang jauh di atas usiaku) “Mba, coba deh mba ingat2 lagi……mba memutuskan untuk menerima lamarannya karena cinta kan? Coba deh mba memposisikan diri mba sebagai calon mba. Gimana perasaan mba jika tahu mba juga mencintai orang lain? Jangan jadikan cinta sebagai patokan utama karena ianya akan pudar nantinya”……
“Ia mba….terima kasih atas nasehatnya. Oh ya mba aku mau nanya….mba pernah ga jatuh cinta? Secara mba ini wanita yang alim banget..hehehe” katanya
Woaahhh…gubrak, waktu itu aku bingung mau bilang apa. Aku juga ga bisa bohong tentang cinta….aku kan juga manusia normal (ihh kok malah curhat….).
Dari sekian mengulas kisah nyata tentang cinta tadi bisa kita ambil hikmah didalamnya bahwa sejatinya mencintai hal-hal duniawi dengan sangat justru akan membuat kecewa, karena semua hal itu baik harta, jabatan apalagi manusia suatu saat akan pergi meninggalkan kita.
Cinta memang fitrah manusia yang dikaruniai oleh ALLAH Rabb kita, namun jika terlalu berlebihan akan membawa pada kesengsaraan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:


“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi” (Al-Munaafiquun: 9)

Memperjuangkan cinta yah boleh saja……asal cinta yang kau perjuangkan itu adalah murni karena ALLAH. Disaat kita sudah menentukan suatu pilihan atas dasar cinta pada ALLAH maka semuanya kembalikan pada-Nya……insya ALLAH akan dimudahkan jalan engkau meraih cinta sucimu berlandaskan ridho-Nya. Jika kita telah memilih atas dasar pertimbangan agama yang ada pada diri-Nya, insya ALLAH hal itu akan membawa kebahagiaan dibandingkan menjadikan harta, keturunan, ketampanan ataupun kecantikan sebagai factor utama. Apalagi sampai dibutakan oleh nafsu semata sehingga tak mampu melihat kebenaran yang hakiki atas cinta.
Jika dikhianati atau diputusin, maka berbahagialah karena bisa jadi itulah ketentuan ALLAH karena Dia hanya ingin engkau lebih mencintai Dia ketimbang manusia dan berbahagialah karena kau tidak perlu berlama-lama bersemayam pada cinta semu yang belum tentu ianya nanti akan menjadi halal bagimu.
Jika belum memiliki tambatan hati dan telah siap untuk membina bahtera cinta yang halal….yah ikhtiar dong…dan jangan lupa berdoa. Kekuatan seorang umat adalah doa dan senantiasa melakukan perbaikan diri di sela-sela penantian, tambah kualitas keimanan dan kurangi maksiat plus sedekah ya ^_^.
Nah bagi yang sudah punya, kalau yang belum halal sebaiknya disegerakan, jika belum siap….yah pikir2 sendiri deh (yang pasti jauhi hal-hal yang bisa menimbulkan fitnah), kalau yang sudah halal maka bersyukurlah atas apa yang diperoleh, jangan pernah menggoreskan kekecewaan kepada orang lain apalagi yang dicintai…coba kalau itu terjadi pada dirimu….gimana hayoo perasaanmu? Lain hal kalau poligami…(untuk pembahasan itu ga dibahas disini).
Namun yang pasti harus diingat bahwa cinta yang murni, ga akan pernah pudar, ga akan buat kecewa, ga akan ninggalin, ga akan pernah rugi dan akan terus membagiakan, menenangkan hati adalah cinta pada ALLAH, Ianya akan kekal abadi hingga akhirat nanti.
So, cinta mana yang kau punya????
^______________^