Berbicara tentang cinta memang ga
akan ada habisnya. Ada saja cerita, pengalaman tentang cinta. Ada yang
berbunga-bunga, ada yang patah hati (baca: dikhianati), ada yang bertepuk
sebelah tangan bahkan ada juga yang mencintai 2 orang sekaligus dalam waktu
yang bersamaan…..wah kok bisa? Entah aku juga bingung.
Ternyata cinta takkan lepas dari 2
hal (menurut hasil observasi)……kalau bukan air mata pasti sunggingan senyuman
kebahagiaan. Disaat patah hati karena di khianati atau cinta bertepuk sebelah
tangan, air mata itu keluar, jadi dilemma atau istilah jaman sekarang tuh galau…huh
serasa hanya dialah orang yang paling menderita. Disaat sedang berbunga-bunga,
bahagia, maunya senyum terus, setiap ketemu orang di jalan di sapa semua (wahh
sampai segitunya y??) itulah energi yang keluar karena cinta.
Kata orang cinta itu butuh
pengorbanan……bener ga sich? Lantas pengorbanan seperti apa yang mesti dilakukan
atas nama cinta? Apa rela menderita bersama dengan orang yang dicintai? Atau
rela memberikan semua yang dimiliki dan melakukan segalanya demi orang yang
dicintai termasuk harga diri? Atau bahkan rela mati demi cinta. Sampai
segitunya kah? Berarti dalam cinta ada istilah untung rugi dong……hohoho emang
jualan? Atau pada hakikatnya itu semua karena di butakan oleh cinta (ini versi
duniawi ya)…..emm kayaknya kata-kata buta karena cinta mesti di delete, karena
sejatinya cinta takkan buta…..mari kita ganti istilah itu dengan nafsu
semata…..setuju kan? Pokoknya harus setuju…….hehehe
Ada juga yang bilang cinta itu mesti
diperjuangkan….wah so sweet…., jadi ingat cerita dalam novel karangan
Habiburahman El-Shirazy yang judulnya Di Atas Sajadah Cinta, bagiku ini baru
perjuangan…..perjuangan lewat doa, karena kekuatan orang-orang mukmin disaat
sudah dengan ikhtiarnya adalah doa. Atau dalam novel lainnya (masih tulisan
kang Abik) yang berjudul Ketika Derita Mengabadikan Cinta……cinta yang
diperjuangkan karena ALLAH, tak ada nafsu didalamnya, cinta yang timbul di
dasar hati karena kekuatan iman dan bersama tumbuhnya cinta itu semakin
bermekaran dan kokoh iman itu.
Berbicara tentang perjuangan cinta,
aku jadi ingat sebuah kisah cinta (this is the true story about love). Kisah
seorang muda mudi yang kuliah di luar kota bersama-sama namun berbeda jurusan.
Mereka saling mengenal karena berasal dari daerah yang sama dan jatuh cinta
karena mereka melihat satu sama lain memiliki agama yang baik dan taat, mereka
memutuskan untuk menikah, namun orang tua sang pemuda tidak menyetujui, entah
alasannya apa…..namun karena kemantapan hati mereka yang begitu kuat, akhirnya
mereka nekat menikah tanpa restu orang tua sang pemuda……lantas dimana letak
perjuangannya? Kisahnya tidak sampai disitu saja, mereka tetap berupaya agar
orang tua sang pemuda ridho dengan keputusan mereka, hingga saat mereka
memiliki anak kedua baru kemudian orang tuanya luluh juga. Bisa dibayangkan
gimana mereka saat itu, perjuangan mendapatkan restu orang tua.
Kisah di atas memang sangat
romantic, sampai sekarang aku melihat mereka begitu bahagia, rumah tangga yang
diliputi dengan rasa cinta dan terlebih lagi disisi mereka ada anak-anak yang
lucu. Tentu saja kisah tersebut sebaiknya tidak menjadi jejak yang akan kita
ikuti nantinya, karena adanya restu orang tua akan lebih membahagiakan.
Ada juga kisah tentang
penghianatan……entah itu yang berhianat cewek atau cowok. Aku juga bingung
sebenarnya motifnya apa sehingga mereka tega menghianati seseorang yang katanya
dulu ia cintai.
Teringatku pada kisah cinta
sahabatku……mungkin bisa dibilang itulah pertama kalinya dia merasakan yang
namanya jatuh cinta. Disaat dia begitu mencintai seorang lelaki yang ternyata
ketahuan mempunyai cewek lain juga…..hmmm pasti sakit rasanya. Sahabatku perlu
butuh waktu yang sangat lama untuk melupakan rasa kesakitannya, dia sampai
sakit dan harus dirawat dirumah sakit, yang dulunya aku lihat dia begitu gemuk,
setelah kekecewaan itu dia menjadi kurus.
Aku maklum kenapa dia susah untuk
kembali bangkit, karena dia mesti bertemu lelaki itu setiap hari, itu bukan
sengaja, tapi kondisilah yang mengharuskan seperti itu. Alhamdulillah saat ini
dia telah bangkit kembali menata hidup dengan penuh semangat. Dia sempat
mengirimiku sms “Di saat kau merasakan kekecewaan, mungkin itulah cara ALLAH
agar kau dapat menjadi dewasa dan siap dipertemukan dengan cintamu yang
sesungguhnya”. Alhamdulillah, tak henti ku mengucap syukur, dengan sms itu
pertanda dia telah pulih kembali dari kesakitannya.”
Lantas gimana kalau cewek yang
melakukan penghianatan? Sepertinya akan sama juga akhirnya akan ada yang
terluka. Ada teman kuliah dulu yang pernah bilang “punya cowok tuh tak harus
satu, mesti ada cadangannya. Kalau yang pertama putus, masih ada yang kedua.” Aku
hanya bisa geleng-geleng kepala. Yang pasti teori kesetiaan yang bunyinya “di
saat kau setia dan percaya dengan seseorang yang kau cintai, maka dia juga akan
melakukan hal yang sama untukmu” bisa jadi tak ada artinya, karena sejatinya
manusia akan selalu mencari sesuatu yang lebih dari yang dia miliki saat ini,
takkan pernah puas kecuali orang-orang yang memiliki rasa kesyukuran.
Ada juga cinta yang bertepuk sebelah
tangan…..gimana bisa bertepuk kalau cuma sebelah? Yah, itu istilah untuk cinta
yang tak berbalas. Lagi-lagi aku menceritakan kisah nyata. Ini kisah tentang
seorang gadis yang usianya sudah selayaknya menikah, sang gadis mencintai
seorang pemuda yang baik dan sangat perhatian. Namun sang pemuda tidak pernah
mengatakan apa-apa tentang perasaannya apakah suka atau tidak. Sang gadis tetap
mencintainya dan merasa bahwa lelaki itu juga mencintai dia.
Aku berinisiatif untuk menanyakan
langsung kepada sang pemuda tentu saja atas seizin sang gadis dan pastinya aku
tidak langsung membicarakan tentang sang gadis pada pemuda itu. Aku mengambil
keputusan untuk menanyakan karena tak tega melihat sang gadis dengan harapan
kosongnya sementara diluar sana masih banyak yang layak untuk dipilih.
Ternyata setelah ku pancing (mangnya
ikan dipancing?) dengan cerita yang hampir mirip, pemuda itu langsung ngomong
sendiri, kalau dia juga seperti cerita simulasiku. Bahwa perhatian yang ia
berikan kepada para wanita hanyalah karena memang sifatnya seperti itu bukan
karena perasaan lebih melainkan karena menganggap sebagai saudara. Terang saja
aku langsung nasehati (sebenarnya sich merasa ga pantas menasehati, karena
usiaku jauh lebih muda darinya)…… “jangan sembarangan memberikan perhatian
kepada wanita karena wanita sangat lembut perasaannya dan akan menganggap
perhatian itu adalah wujud cinta dan pada saat wanita sudah sangat berharap
ternyata yang diharapkan itu jauh, itu sungguh sangat menyakitkan” Setelah itu
kabarnya sudah tidak ada lagi……tak ada lagi perhatian yang diberikan. Gimana
dengan sang gadis? Pastinya kecewa, tapi tentunya tak menjadi berlarut-larut.
Gimana dengan yang mencintai 2 orang
sekaligus dalam waktu yang bersamaan? Wah ini sangat tidak masuk akal menurutku,
tapi ternyata ada juga dan itu terjadi pada temanku sendiri. Aku mengenalnya
lewat facebook, dia tertarik pada commentku tentang bagaimana menyikapi pria
dan wanita dalam hal perasaan pada status teman yang kebetulan temannya juga.
Jadilah kami berteman dan tepat pada tanggal 14 Februari 2011 aku bertemu di
stasiun gambir setelah ku mengikuti tabligh akbar di Monas waktu itu. Dia
wanita yang supel, mudah bergaul dan ramah. Dia jadi sering curhat padaku
(hohoho kayaknya aku nih bisa jadi konsultan hati….jadi tempat curhat
terus….heheh).
Baru saja pada tahun ini (2012) dia
curhat lagi, dia sudah punya tunangan (Alhamdulillah) dan dia mencintainya
namun dia juga sayang pada lelaki lain teman sekantornya. Oh My God……terang
saja aku bingung karena pada saat itu dia seperti biasa meminta solusi. Saat
itu aku coba untuk memberikan pandangan yang dewasa padanya (ini sebenarnya
yang rumit bagiku, memberikan nasehat kepada orang yang jauh di atas usiaku) “Mba, coba deh mba ingat2 lagi……mba
memutuskan untuk menerima lamarannya karena cinta kan? Coba deh mba
memposisikan diri mba sebagai calon mba. Gimana perasaan mba jika tahu mba juga
mencintai orang lain? Jangan jadikan cinta sebagai patokan utama karena ianya
akan pudar nantinya”……
“Ia mba….terima kasih atas nasehatnya. Oh ya mba aku mau nanya….mba pernah
ga jatuh cinta? Secara mba ini wanita yang alim banget..hehehe” katanya
Woaahhh…gubrak, waktu itu aku
bingung mau bilang apa. Aku juga ga bisa bohong tentang cinta….aku kan juga
manusia normal (ihh kok malah curhat….).
Dari sekian mengulas kisah nyata
tentang cinta tadi bisa kita ambil hikmah didalamnya bahwa sejatinya mencintai
hal-hal duniawi dengan sangat justru akan membuat kecewa, karena semua hal itu
baik harta, jabatan apalagi manusia suatu saat akan pergi meninggalkan kita.
Cinta memang fitrah manusia yang
dikaruniai oleh ALLAH Rabb kita, namun jika terlalu berlebihan akan membawa
pada kesengsaraan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya
hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala
yang besar” (At-taghaabun: 15)
“Hai
orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari
mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang
yang merugi” (Al-Munaafiquun: 9)
Memperjuangkan cinta yah boleh
saja……asal cinta yang kau perjuangkan itu adalah murni karena ALLAH. Disaat
kita sudah menentukan suatu pilihan atas dasar cinta pada ALLAH maka semuanya
kembalikan pada-Nya……insya ALLAH akan dimudahkan jalan engkau meraih cinta
sucimu berlandaskan ridho-Nya. Jika kita telah memilih atas dasar pertimbangan
agama yang ada pada diri-Nya, insya ALLAH hal itu akan membawa kebahagiaan
dibandingkan menjadikan harta, keturunan, ketampanan ataupun kecantikan sebagai
factor utama. Apalagi sampai dibutakan oleh nafsu semata sehingga tak mampu
melihat kebenaran yang hakiki atas cinta.
Jika dikhianati atau diputusin, maka
berbahagialah karena bisa jadi itulah ketentuan ALLAH karena Dia hanya ingin
engkau lebih mencintai Dia ketimbang manusia dan berbahagialah karena kau tidak
perlu berlama-lama bersemayam pada cinta semu yang belum tentu ianya nanti akan
menjadi halal bagimu.
Jika belum memiliki tambatan hati
dan telah siap untuk membina bahtera cinta yang halal….yah ikhtiar dong…dan
jangan lupa berdoa. Kekuatan seorang umat adalah doa dan senantiasa melakukan
perbaikan diri di sela-sela penantian, tambah kualitas keimanan dan kurangi
maksiat plus sedekah ya ^_^.
Nah bagi yang sudah punya, kalau
yang belum halal sebaiknya disegerakan, jika belum siap….yah pikir2 sendiri deh
(yang pasti jauhi hal-hal yang bisa menimbulkan fitnah), kalau yang sudah halal
maka bersyukurlah atas apa yang diperoleh, jangan pernah menggoreskan
kekecewaan kepada orang lain apalagi yang dicintai…coba kalau itu terjadi pada
dirimu….gimana hayoo perasaanmu? Lain hal kalau poligami…(untuk pembahasan itu
ga dibahas disini).
Namun yang pasti harus diingat bahwa
cinta yang murni, ga akan pernah pudar, ga akan buat kecewa, ga akan ninggalin,
ga akan pernah rugi dan akan terus membagiakan, menenangkan hati adalah cinta
pada ALLAH, Ianya akan kekal abadi hingga akhirat nanti.
So, cinta mana yang kau punya????
^______________^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar