PENDAHULUAN
Pengukuran kinerja
suatu organisasi atau perusahaan merupakan hal yang sangat penting bagi para
manajer, yang mana hasil pengukuran kinerja itu digunakan sebagai bahan
evaluasi dan perencanaan masa depan suatu organisasi atau perusahaan. Terdapat
beberapa jenis informasi untuk menilai kinerja yaitu melalui informasi yang
formal dan non formal, informasi pengendalian tugas, laporan anggaran dan
laporan nonfinansial dan lain-lain.
TEORI DAN PENGEMBANGAN
HIPOTESIS
Menurut berbagai
sumber, Pengukuran kinerja merupakan faktor kunci dalam keberhasilan
implementasi rencana strategis perusahaan. Pengukuran Kinerja:
1. mengukur kinerja bisnis dan tanaman
dalam kaitannya dengan tujuan dari rencana bisnis,
2. memberikan informasi yang tepat waktu
untuk mengidentifikasi dan menghilangkan aktivitas yang tidak menambah nilai,
dan
3. memberikan informasi yang akurat tentang
penyebab aktivitas non-nilai yang dapat menyebabkan perbaikan.
Menurut
Zahirul Hoque (2003:142) Peran evaluasi kinerja (atau pengukuran) tidak hanya
untuk memantau kinerja manajer dan kemajuan perusahaan dalam mencapai tujuan
yang diinginkan, tetapi juga untuk membantu manajer dalam pemantauan posisi
strategis perusahaan. Melalui pengukuran kinerja, organisasi mengkomunikasikan
bagaimana ingin manajer untuk berperilaku dan bagaimana perilaku ini akan
dinilai dan dievaluasi.
Kren
(1992) dalam Syaiful Rahman, dkk (2007) menyatakan
bahwa informasi yang berkaitan dengan pekerjaan dapat meningkatkan kinerja
karena informasi kinerja memberikan para manajer prediksi yang lebih akurat
tentang keadaan lingkungan, sehingga menghasilkan sebuah pengambilan keputusan
alternatif yang lebih baik dengan rangkaian tindakan efektif dan efisien. Kren
(1992) menemukan hubungan positif antara informasi yang berkaitan dengan
pekerjaan dan kinerja manajerial. Ia menyatakan bahwa infomasi kinerja yang
komprehensif dari sistem pengukuran kinerja akan memberikan informasi yang
lebih spesifik dan relevan untuk proses pengambilan keputusan, sehingga
meningkatkan kinerja manajerial. Berdasarkan penjelasan diatas, maka diusulkan
hipotesis sebagai berikut:
H1:
Sistem pengukuran kinerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja
manajerial.
Menurut
Zahirul Hoque (2003:142) Pengukuran
kinerja merupakan bagian penting dari perencanaan dan pengendalian organisasi,
karena hal tersebut menunjukkan jika organisasi mencapai target mereka
ditetapkan pada strategis (atau unit) dan tingkat operasional. Organisasi harus
mengukur hasil-hasil bisnis mereka secara teratur. Pengukuran kinerja atau
sistem evaluasi kinerja harus ditekankan untuk mengukur karakteristik tertentu
dari bisnis yang akan membantu menyediakan bisnis dengan keunggulan kompetitif.
Kinerja
bisa difokuskan pada produk, proses dan orang-orang (karyawan dan pelanggan).
Manajer menggunakan ukuran kinerja untuk melacak kinerja mereka terhadap target
yang telah ditetapkan. Hal ini memungkinkan manajer di semua tingkatan usaha
untuk menilai kemajuan dalam pencapaian target dan untuk mengambil tindakan
korektif jika diperlukan. Ini juga mungkin menunjukkan kebutuhan untuk mengubah
rencana dan target ketika ada perubahan dalam lingkungan (makro) internal
(mikro) maupun eksternal bisnis.
Organisasi
harus bergerak cepat agar tetap kompetitif. Oleh karena itu sangat penting bagi
organisasi untuk menggunakan berbagai ukuran kinerja yang mencerminkan
lingkungan kompetitif dan strategi untuk memastikan bahwa manajer termotivasi
dan dihargai untuk mencapai hal-hal penting. Pengukuran kinerja seharusnya
tidak hanya menginformasikan manajer dari hasil dari keputusan masa lalu dan
operasi, mereka harus memberikan indikasi kemampuan perusahaan untuk bersaing
secara efektif di masa depan dan titik ke daerah-daerah pertumbuhan masa depan.
Berdasarkan penjelasan diatas maka diusulkan hipotesis sebagai berikut:
H2
: Sistem pengukuran kinerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap kemampuan
perusahaan.
METODE
PENELITIAN
Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui hubungan sistem pengukuran kinerja dengan kemampuan
suatu organisasi secara keseluruhan dan kinerja manajerialnya dengan
menggunakan jenis data cross section.
Penelitian dilakukan dengan survey kepada para manajer sebagai responden yang
akan digunakan untuk menguji hipotesis.
Populasi dalam
penelitian ini adalah manajer perusahaan air minum yang ada di jawa tengah
dengan mengambil sampel sebanyak 100.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.maaw.com
Syaiful
Rahman, dkk. 2007. Pengaruh
Sistem Pengukuran Kinerja Terhadap Kejelasan Peran, Pemberdayaan Psikologis Dan
Kinerja Manajerial (Pendekatan Partial
Least Square) Penelitian Terhadap Manajer Perusahaan Manufaktur Di Jawa
Tengah). Simposium Nasional Akuntansi
X: Unhas Makassar.
Zahirul Hoque. 2003. Strategic Management Accounting. 2nd Edition, Concepts, Processes, and
Issues. Pearson Education Australia. Australia.
makasih penjelasan kinerja manajerialnya.
BalasHapus