Selasa, 24 September 2013

AKUNTANSI UNTUK ENTITAS TEMPAT IBADAH (2)

AKUNTANSI GEREJA
Gereja yang Berswasembada
Menurut berbagai sumber,
Ø  Prinsip-prinsip berswasembada
Keuangan gereja seharusnya menjadi bagian dari organisasi gereja, bukannya bagian pelayanan rohani. Akan tetapi jika dilihat pada kitab Perjanjian Baru, khususnya surat-surat Paulus kepada gereja-gereja, bahwa sesungguhnya pada waktu itu keuangan gereja itu penting secara rohani, dan oleh karenanya penting bagi gereja masa kini.
Terdapat tiga prinsip dalam berswasembada yang menuntun kelakuan Paulus.
1.      Pemberitaan Injil bukan untuk memperoleh uang
2.      Setiap gereja setempat memenuhi kebutuhan pelayanannya sendiri.
3.      Gereja setempat mengelola keuangannya sendiri.
  
 Ø  Kepraktisan Berswasembada
Segi penting dari sokongan gereja adalah bagaimana hal itu mempengaruhi kehidupan para orang percaya dan apakah hal itu memajukan penyebaran injil. Terdapat dua alasan praktis bagi gereja setempat untuk menjadi berswasembada:
1.      Hal itu memperkembangkan perasaan tanggung jawab.
2.      Berswasembada membangun kedewasaan.
Ø  Perlunya Mengajar Berswasembada
1.      Ajarkan memberi secara sistematis
Banyak orang kristen baru memerlukan bimbingan untuk mengetahui bagaimana memberi karena mereka tidak mempunyai pengalaman sebelumnya tentang memberi kepada pekerjaan Tuhan. Ajaran Alkitabiah adalah bahwa hal memberi harus sebanding dengan pendapatan seseorang, karena itu kebanyakan orang kristen menerima bahwa persepuluhan adalah standar minimum.
2.      Ajarkan Penatalayanan
Seorang penatalayanan adalah seorang yang bertugas mengurus harta benda seorang pemilik. Ia adalah pengelola kekayaan majikannya. Penatalayanan orang kristen adalah rangkpa dua: 1) Orang Kristen bertanggung jawab kepada Allah atas penggunaan segala sesuatu yang Allah izinkan dia pakai, dan 2) orang kristen saling bertanggung jawab atas persembahan yang diberikan untuk pekerjaan Allah.
Dibawah ini dianjurkan suatu rencana untuk diikuti demi pengelolaan yang betul atas persembahan gereja :
1)      Semua persembahan harus diterima dan dipertanggungjawabkan oleh sekurang-kurangnya dua orang anggota gereja.
2)      Catatan cermat harus dibuat yang merinci jumlah semua persembahan yang diterima.
3)      Semua orang yang menghitung persembangan harus membubuh tandatangannya yang menandakan bahwa mereka membenarkan jumlah yang diterima dan dicatat.
4)      Suatu panitia keuangan yang sekurang-kurangnya terdiri atas tiga orang anggota harus bertanggung jawab atas pengaturan pengeluaran persembahan itu. Selain dari anggota-anggota tersebut, pembuka gereja atau gembala sidang harus termasuk panitian dan bertindak sebagai ketua.
5)      Seorang bendahara harus diangkat dari kalangan anggota untuk membuat pencatatan cermat atas semua keuangan gereja.
6)      Bendahara harus menyimpan uang gereja di tempat aman untuk penggunaan di masa depan.
7)      Persembahan yang diberikan untuk maksud tertentu harus digunakan hanya untuk maksud tersebut.
8)      Laporan keuangan tahunan harus disediakan bagi semua anggota.
Jika prosedur yang diuraikan di atas diikuti, gereja akan mempunyai dasar untuk menunjukkan tanggung jawab atas persembahan yang diterima. Hal demikian akan membuat jemaat bebas dari praduga tentang cara bagaimana keuangan telah dipakai. Pertanggungjawaban itu lebih lanjut diperluas dengan pembentukan suatu panitia untuk mengawasi pelayanan keuangan dari gereja. Kelompok ini dapat dinamakan panitia keuangan dan akan meliputi para pejebat gereja, khsusnya para pemimpin gereja seperti pembuka gereja atau gembala sidang.
Panitia keuangan harus membuat daftar keperluan keuangan yang penting. Setelah uang tersedia, maka itu harus dibelanjakan menurut prioritas pada daftar tersebut. Setiap panitia keuangan harus menetapkan daftar skala prioritas bagi gerejanya sendiri. Tergantung pada lokasi dan keadaan gereja itu skala perioritasnya dapat berubah-ubah.
Beberapa keperluan yang mungkin perlu diperhatikan lebih dulu adalah :
1)      Menyokong gembala sidang
2)      Sewa tempat pertemuan
3)      Lampu dan air
4)      Pemeliharaan gedung
5)      Bahan pendidikan
Pada umumnya, prioritas pertama yang harus gereja berusaha untuk dipenuhi adalah mencukupi keperluan gembala sidang. Anggota gereja memerlukan pimpinan seorang gembala yang bekerja purna-waktu dan yang bertanggungjawab bekerjasama dengan mereka, mengajar mereka dan memimpin mereka. Mempunyai suatu tempat pertemuan yang memadai untuk berbakti adalah juga suatu prioritas. Jika gereja harus menyewa sebuah tempat untuk berkumpul, hal itu semestinya merupakan prioritas berikutnya. Prioritas untuk setiap keperluan harus ditentukan oleh panitia berdasarkan apa yang paling diperlukan supaya melaksanakan tugas penginjilan dan pengajaran orang percaya baru.
Apabila dibicarakan penggunaan uang dalam jumlah besar, maka seluruh kelompok orang percaya harus diundang untuk membahasnya bersama-sama dengan panitia. Laporan keuangan tahunan yang disampaikan kepada semua anggota harus dapat dimengerti setiap orang supaya jemaat mengetahui bagaimana uang itu telah dipergunakan untuk pekerjaan Tuhan.

Menurut berbagai sumber, Pekerjaan untuk gereja kecil dilakukan oleh sukarelawan yang mendasarkan terutama pada kontak langsung dengan orang dan kejadian bukannya laporan. Sistem akuntansi gereja yang memuaskan adalah sistem dimana kerja dapat dilakukan oleh orang yang memiliki sedikit atau tanpa pengetahuan akuntansi. Karena kebutuhan untuk kontrol internal adalah suatu subyek yang sensitif pada suatu organisasi yang beroperasi berdasar kepercayaan, penekanannya harus pada kontrol kesalahan. Laporan keuangan gereja harus memfokuskan pada tujuan organisasi bukannya menyajikan data dalam suatu format yang lebih tepat untuk usaha besar dengan tujuan berbeda.
Bagaimana Gereja Kecil Dikelola
Mayoritas gereja di Amerika Serikat memiliki anggota aktif kurang dari 200, menurut data yang tersedia dari denominasi besar. Karena sangat sedikit dari gereja ini dapat menarik kumpulan orang awam dengan berbagai keahlian manajemen, mereka harus melatih pemimpin mereka sendiri. Ketika mereka memerlukan bantuan dengan masalah manajemen, mereka menemukan bahwa sebagian besar bahan yang tersedia didasarkan pada pengalaman organisasi besar yang memiliki bagan organisasi, otoritas yang dinyatakan dengan jelas dan kontrol internal yang memisahkan tugas dari ukuran hasil.
Biasanya, pastor adalah satu-satunya pekerja penuh waktu pada suatu gereja kecil dan harus melakukan apapun ketika ia tidak mampu mendapatkan sukarelawan untuk melakukannya. Sebagian besar pastor memiliki pendidikan dan pengalaman manajemen minimal sebelum memasuki pelayanan aktif dan ingin menghabiskan waktu mereka dengan melakukan fungsi pastoral untuk mana mereka dilatih: mereka mungkin tidak tahu bagaimana menginterpretasikan dan menggunakan informasi akuntansi yang tersedia bagi mereka.
Sukarelawan mempertukarkan sebagian besar informasi secara lisan dan membuat keputusan secara cepat dengan sedikit atau tanpa referensi pada data akuntansi. Keberhasilan mereka bergantung pada pemahaman dan kepercayaan bersama. Dengan demikian, mereka mungkin lambat dalam menerima orang baru atau perubahan prosedur. Informasi akuntansi melengkapi kontak personal, dan keluarnya sukarelawan mungkin berarti hilangnya informasi signifikan yang hanya diketahui oleh orang itu. Karena biaya riil signifikan dari operasi gereja adalah nilai pekerja sukarelawan yang tidak dicatat, proposal untuk meluaskan prosedur akuntansi harus merefleksikan pertimbangan masalah membujuk orang untuk melakukan pekerjaan tambahan.
Catatan Akuntansi
Sebagian besar kerja repetitif yang sangat banyak adalah akuntansi untuk pembayaran yang diterima pada janji anggota. Kerja ini biasanya dilakukan oleh sekretaris gereja. Adalah biasa untuk memberitahu anggota tentang jumlah yang mereka bayarkan pada janji mereka mendekati akhir tahun fiskal. Beberapa gereja memberi anggota dengan pernyataan donasi yang diterima dari mereka pada akhir tahun kalender.
Bendahara menyimpan catatan akuntansi lain. Banyak gereja menggunakan basis kas untuk akuntansi, yang memenuhi kebutuhan mereka. Jumlah hutang belum terbayar tidak sulit diidentifikasikan pada waktu tertentu. Namun demikian, perhitungan depresiasi memiliki sedikit, atau tidak memiliki, nilai informasi untuk gereja. Buku penerimaan multi kolom dan pengeluaran adalah jurnal yang diperlukan; bendahara dapat membuat laporan penerimaan dan pengeluaran secara langsung dari total kolom.
Diperlukan suatu bagan rekening yang dipahami oleh pemimpin gereja. Penerimaan diklasifikasikan sebagai persembahan tak terbatas, persembahan terbatas untuk penggunaan tertentu dan penerimaan lain. Persembahan tak terbatas bisa ditunjukkan pada rekening terpisah untuk janji dan donasi lain. Rekening tambahan diperlukan untuk tiap bentuk penerimaan terbatas dengan imbangan rekening pengeluaran terbatas.
Klasifikasi pengeluaran menurut sifat biaya (gaji, perlengkapan, kekuatan dan lain lain) bisa cukup ketika sebagian besar dollar yang dikeluarkan dialokasikan pada pastor, program yang luas dan utilitas. Namun demikian, jika jumlah yang dikeluarkan pada peribadatan, pendidikan, program luas khusus dll adalah material, biaya langsung dari fungsi tersebut harus dicatat pada rekening tambahan untuk fungsi-fungsi ini
40 peribadatan
41 fee organis
42 perlengkapan mimbar
43 biaya paduan suara (musik, pembersihan jubah, dll)
44 buletin dan perlengkapan lain
Meskipun beberapa gereja besar mengalokasikan biaya tidak langsung pada fungsi, sulit untuk memvisualkan manfaat yang akan membenarkan alokasi arbitrer oleh suatu gereja.
Anggaran gereja bisa merupakan produk paling berguna dari proses akuntansi. Sehingga, pembuatan dan persetujuan anggaran memberikan kesempatan untuk memeriksa apa yang dikerjakan gereja dan mempertimbangkan apa yang berusaha dilakukan dengan sumber daya yang tersedia. Pemimpin gereja mulai memutuskan pengeluaran apa yang direkomendasikan untuk tiap kategori dan kemudian menyesuaikan jumlah itu dengan penerimaan yang diperkirakan. Pengeluaran yang diajukan harus dikumpulkan sebelum kampanye janji tahunan dan digunakan pada pengumpulan janji. Ini adalah waktu untuk mencari lebih banyak input dari anggota yang kurang aktif. Sesudah kampanye janji, pengeluaran direvisi untuk menyesuaikan penerimaan yang tidak diantisipasi dan anggaran disajikan pada anggota untuk mendapat persetujuan.
Dapat sangat berguna untuk membuat proyeksi bulanan aliran kas sebagai bagian dari proses anggaran. Penerimaan yang diproyeksikan dapat didasarkan pada pola tahun sebelumnya; penentuan waktu pengeluaran besar mudah diprediksi. Anggaran aliran kas akan membantu pemimpin gereja untuk menjadwalkan pengeluaran yang tidak sesuai ketika uang tunai harus tersedia untuk membayarnya.
Anggaran menjadi dasar untuk kontrol keuangan. Beberapa bendahara memasukkan jumlah anggaran pada bagian atas kolom untuk berbagai rekening pada catatan kas mereka sehingga mereka dapat mudah mengikuti hubungan antara jumlah anggaran dan jumlah aktual. Meskipun laporan bulanan dibuat yang meunjukkan anggaran dan data aktual, laporan kuartalan biasanya memuaskan untuk satu gereja.
Kontrol Internal
Karena bagian signifikan dari pendapatan gereja diterima secara tunai, penanganan uang ini adalah masalah pengendalian internal yang besar. Penggunaan amplop persembahan untuk menyertakan uang tunai memungkinkan gereja untuk memberikan laporan pada anggota yang melaporkan kontribusi yang dicatat oleh gereja. Perbedaan yang dilaporkan oleh anggota menunjukkan kelemahan kontrol penerimaan kas. Orang yang membuat catatan penerimaan janji seharusnya tidak terlibat dalam penanganan penerimaan kas.
Dari pengumpulan sampai penabungan di bank, persembahan harus dikendalikan sedikitnya oleh dua orang. Karena anggota memberikan jumlah berbeda pada amplop janji dibanding yang mereka maksudkan, kesalahan itu bisa memalukan bagi orang yang menangani uang sendiri.
Formulir standar untuk meringkas jumlah kas adalah sangat berguna. Jumlah yang diterima pada amplop janji harus dibuat secara terpisah dari uang tunai lepas. Ketika amplop dibuka, jumlah didalamnya harus ditulis pada amplop; amplop ini harus diberikan pada orang yang bertanggung jawab untuk mencatat penerimaan janji. Jika check lepas diterima pada pengumpulan, si pemberi dan jumlahnya harus dicatat dan disampaikan dengan amplop janji. Donor ini dipandang prospek janji untuk masa depan. Salinan hitungan uang tunai dan duplikat slip tabungan harus diberikan pada bendahara.
Beberapa check mungkin diterima lewat pos selama minggu itu. Pastor biasanya membuka kiriman dan memberi check pada bendahara untuk dicatat dan ditabung. Jika jumlah yang diterima melalui pos signifikan, mungkin untuk membujuk pastor untuk menabungkan check itu, memberi bendahara duplikat slip tahungan dan kemudian meminta orang itu membuat catatan janji suatu daftar nama dan jumlah yang diterima.
Kontrol pengeluaran adalah masalah yang lebih kecil. Harus ada aturan bahwa pengeluaran yang tidak termasuk dalam anggaran yang disetujui tidak bisa dibuat tanpa persetujuan khusus dari dewan gereja. Biasanya, pembelian dibuat oleh orang yang bertanggung jawab untuk aktivitas-aktivitas seperti pendidikan dan musik; orang ini harus berkonsultasi dengan bendahara sebelumnya sehingga waktu pembelian dapat disesuaikan dengan uang tunai yang tersedia. Dua tanda tangan dibutuhkan pada check itu. Mengotorisasi dua orang bukannya bendahara untuk tanda tangan bersama biasanya cukup. Blanko check harus disimpan di tempat yang aman; pencuri memiliki waktu lebih mudah menguangkan check gereja dibanding sebagian besar check lain.
Gereja harus menjaga inventaris aset fisik dan memeriksa keberadaannya secara periodik. Untuk semia item yang bernilai signifikan, catatan persediaan harus menunjukkan kuantitas, biaya dan tanggal akuisisi. Mudah untuk kehilangan jejak item-item yang mudah dibawa jika ada pergantian signifikan diantara orang yang menggunakan item itu. Lebih penting adalah kebutuhan untuk memiliki suatu catatan persediaan untuk mendukung klaim jika ada kebakaran atau bencana lain.
Petunjuk prosedur akan bernilai jika sukarelawan dapat dibujuk untuk menulis deskripsi langkah-langkah yang diikuti dalam proses akuntansi dan pengendalian. Waktu terbaik untuk mendorong orang untuk menulis prosedur adalah ketika mereka pertama kali melakukan suatu pekerjaan dan mengetahui manfaatnya jika informasi itu tersedia bagi mereka.

Laporan Keuangan
Laporan keuangan gereja dimaksudkan terutama untuk penggunaan internal. Format dan terminologi harus dipilih untuk menyesuaikan dengan pemahaman anggota gereja selain memfokuskan perhatian pada apa yang dilakukan gereja. Anggota ingin mengetahui bagaimana sumber daya yang tersedia digunakan selama periode fiskal. Mereka ingin tahu berapa banyak uang tunai yang dipegang, berapa uang yang diterima dibanding jumlah yang dijanjikan, berapa jumlah tagihan belum dibayar dan saldo sisa pada hipotik, jika ada. Biasanya informasi ini lebih mudah dipahami oleh anggota dalam bentuk narasi dibanding dalam bentuk neraca.
Laporan komparatif dari penerimaan dan pengeluaran merupakan kepentingan utama bagi anggota gereja. Exhibit 1, mengilustrasikan bagaimana informasi demikian bisa disajikan. Anggota cenderung menginginkan informasi lebih rinci tentang pengeluaran dan itu bisa ditunjukkan pada daftar tambahan.
Exhibit 1.

Year ended
September 30,
1983
Year ended
September 30,
1982
Received for the
Work of the church

Unrestricted offerings
Designated offerings


Spent for

Pastor’s salary
And allowances
Worship
Religious education
Outreach programs
Designated denominational
Support
Utilities and supplies
Maintenance and repairs


Received more (less) than spent



$41,000
    1,200
$42,200




$23,800
    4,300
    2,700
    4,000

    1,200
    3,800
    2,500
$42,300

$    (100)



$40,450
    1,100
$41,550




$22,500
    4,200
    2,600
    3,250

    1,100
    3,500
    4,150
$41,300

$    (250)

Laporan perubahan posisi keuangan berbasis kas dapat menggantikan laporan rugi laba. Satu format yang mungkin tampak pada exhibit 2, halaman ini, sementara pendekatan yang sama  diilustrasikan pada artikel tentang akuntansi pada Management Accounting terbitan Agustus 1983.
Beberapa gereja memiliki dana terbatas yang bisa digunakan hanya untuk tujuan yang telah ditentukan seperti pemeliharaan dan musik. Suatu laporan yang menunjukkan perubahan saldo dana akan memuaskan dalam kasus demikian.
Jika dana yang dapat dikeluarkan harus diperinci dalam area terbatas dan tak terbatas, atau jika akuntansi perlu lebih rinci, akuntan mungkin menemukan kegunaan dari exhibit 9B dari American Institue of CPA audit and accounting guide yang berjudul, Audit of Certain Nonprofit Organization.
Pengembangan sistem akuntansi dan pengendalian yang lebih baik bisa memberikan tantangan kreatif bagi CPA dan kontribusi yang bernilai untuk pengelolaan sumber daya gereja.
Exhibit 2

Year ended
September 30,
1983
Year ended
September 30,
1982
Funds used for church operations

Pastor’s salary
and allowances
Worship
Religious education
Outreach programs
Designated denominational
programs
Utilities and supplies
Maintenance and repairs


Funds were provided by

Unrestricted offerings
Designated offerings

Increase (decrease) in funds on hand



$23,800
    4,300
    2,700
    4,000

    1,200
    3,800
    2,500
$42,300



$41,000
    1,200
$42,200
$    (100)



$22,500
    4,200
    2,600
    3,250

    1,100
    3,500
    4,150
$41,300



$40,450
    1,100
$41,550
$    (250)


Menurut berbagai sumber, proses pengelolaan keuangan di gereja meliputi penerimaan, penyimpanan, pengeluaran, pencatatan dan pertanggungjawaban. Akuntansi dana mengutamakan pencatatan atas pendapatan yang diterima dan pengeluaran yang dilakukan oleh gereja.
Gereja memiliki otonomi dalam hal mengelola keuangan sehingga diperlukan adanya system akuntansi yang memadai untuk menunjang aktivitas-aktivitasnya. Kegiatan akuntansi dalam organisasi nirlaba (gereja) bertujuan menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan dalam menentukan pengalokasian dana. Selain itu juga sebagai bentuk pertanggunggjawaban pengurus gereja serta sebagai indicator pelaksanaan aktivitas secara efektif dan efisien. Dengan demikian, pelayanan gereja dapat ditingkatkan.
Dalam prakteknya, gereja biasanya mendapatkan sumber dana dari sumbangan para jemaat, yang kemudian digunakan untuk tujuan khusus. Proses akuntansi dana meliputi penyusunan anggaran pada awal periode yang dilakukan baik secara bottom-up maupun top-down. Anggaran ini digunakan sebagai pedoman pelaksanaan aktivitas gereja selama satu tahun kedepan. Selanjutnya merupakan proses pencatatan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh pihak gereja berdasarkan basis kas. Proses terakhir yaitu membuat jurnal penutup dan menyiapkan laporan keuangan akhir periode.
KESIMPULAN
Akuntansi masjid bertujuan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan. Peran akuntansi masjid yang lain adalah sebagai pengendalian manajemen.
Peroses pencatatan akuntansi masjid ini jauh lebih sederhana bila dibandingkan dengan pencatatan pada akuntansi konvensional. Dimulai dengan melakukan identifikasi sumber pendapatan,  selanjutnya melakukan identifikasi aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan serta alokasi dana yang dibutuhkan dengan melihat sumber dana yang dimiliki, dan yang terakhir adalah penyusunan anggaran.
Kegiatan akuntansi dalam organisasi nirlaba (gereja) bertujuan menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan dalam menentukan pengalokasian dana. Selain itu juga sebagai bentuk pertanggunggjawaban pengurus gereja serta sebagai indicator pelaksanaan aktivitas secara efektif dan efisien. Dengan demikian, pelayanan gereja dapat ditingkatkan.
Gereja biasanya mendapatkan sumber dana dari sumbangan para jemaat, yang kemudian digunakan untuk tujuan khusus. Proses akuntansi pada gereja terdiri dari proses penyusunan anggaran yang dilakukan pada awal periode, selanjutnya adalah proses pencatatan atas transaksi-transaksi, dan terakhir adalah membuat jurnal penutup dan menyiapkan laporan keuangan.


DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 1984. Accounting for Curches. Jurnal of Accounting (pre-1986).

Diptyana, Pepie. 2009. Modul Pelatihan, Pencatatan Keuangan dengan identifikasi Aktivitas untuk Penganggaran Majid. Surabaya, STIE Perbanas Surabaya.\



http://www.elearning.gunadarma.ac.id

http://www.russellbedford.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar